Minggu, 23 Oktober 2011

PERANAN DESA SIAGA AKTIF DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI



Masalah kematian ibu di Indonesia cukup memprihatinkan, setiap tahun ada 9.500 ibu meninggal setiap bulan ada 792 ibu meninggal setiap minggu ada 183 ibu meninggal setiap hari ada 26 ibu meninggal setiap jam ada 1 ibu meninggal. Oleh karena itu kita perlu mengetahui masalah seputar kehamilan, antara lain meliput pengertian, kondisi yang menyebabkan, tanda-tanda, keadaan ideal untuk hamil, perawatan, persalinan, hal yang dilakukan pasca persalinan hingga mengatur kehamilan. Sehingga masalah tersebut dapat ditekan.

Pengertian

Kehamilan dapat diartikan adalah suatu proses regenerasi. Yaitu bertemunya sel telur dengan sel sperma didalam suatu media yang disebut rahim, sehingga membentuk embrio yang berkembang menjadi bayi.

Kondisi

Kehamilan terjadi dengan kondisi tertentu, yang secara umum karena :
  1. Sudah memasuki Usia subur
  2. Melakukan Hubungan Suami Istri
  3. Masa subur Istri dan ejakulasi suami
  4. Sperma bercampur dengan Ovum
Tanda

Adapun tanda-tanda kehamilan bisa diketahui antara lain :
Tanda-tanda pasti
Ø  Terdengar detak jantung janin
Ø  Ibu merasakan gerakan bayi
Ø  Teraba bagian bayi
Ø  Pemeriksaan medis melalui USG
Tanda-tanda dugaan (tidak pasti)
Ø  Tidak datang haid
Ø  Pusing mual dan muntah pada pagi hari
Ø  Buah dada membesar
Ø  Daerah sekitar puting susu menjadi agak gelap
Ø  Perut membesar


Keadaan ideal

Untuk hamil, idealnya memenuhi keadaan antara lain :
Ø  Kesiapan fisik, ciri nya yaitu bila tubuh berhenti tumbuh atau umur sudah ± 20 tahun
Ø  Kesiapan mental, apabila suami istri secara bersama telah siap punya anak. Siap dan bertanggungjawab untuk mengasuh dan mendidik anak.
Ø  Kesiapan sosial ekonomi, bila sudah mampu untuk menyediakan kebutuhan anak antara lain makan-minum, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dll.

Perawatan

Ibu pada masa kehamilan sebaiknya menjalani minimal 4 x perawatan / pemeriksaan, yaitu:
Ø  Pemeriksaan pertama pada minggu pertama sampai minggu ke 12 (bulan 1 – 3)
Ø  Pemeriksaan kedua pada minggu ke 12 sampai minggu ke 24.
Ø  Pemeriksaan ketiga pada kehamilan bulan ke 7.
Ø  Pemeriksaan keempat pada kehamilan memasuki bulan ke 8 – 9.

Persalinan

Disini kita akan membahas kehamilan/persalinan yang beresiko, antara lain:
          Terlalu muda (usia Ibu <20 th)
          Terlalu Tua (usia Ibu >35 th)
          Terlalu Banyak (Jumlah anak > 3)
          Terlalu Dekat (Jarak kehamilan < 3 th)
          AnemiaI (kurang darah)
          Rongga Panggul sempit
          Riwayat kehamilan dan persalinan buruk
          Kelainan letak bayi/janin.

Adapun tanda bahaya pada masa kehamilan dan persalinan yaitu :
          Pendarahan
          Keluar cairan
          Kejang
          Kaki bengkak
          Mata kabur
          Sakit kepala (sering)
          Tekanan darah naik
          Demam

Apabila ini terjadi pada ibu hamil, harap segera dibawa ke bidan atau langsung ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.


Pasca persalinan

Setelah melahirkan seorang ibu beserta bayi nya juga harus tetap mendapat perawatan. Perawatan bayi meliputi pemberian Air Susu Ibu (ASI) serta imunisasi. Adapun perawatan ibu meliputi merawat payudara, memperhatikan nutrisi, menjaga kebersihan, senam maupun pemeriksaan pasca persalinan oleh petugas kesehatan.

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

Salah satu kegiatan dari Desa Siaga Aktif dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi yaitu Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker. Ini merupakan kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan di Desa dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan Persalinan yang aman dan persiapan  menghadapi komplikasi pada ibu hamil, termasuk perencanaan pemakaian alat kontrasepsi pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir serta KB.

Contoh stiker K4P :


Bagan Operasional Pelaksanaan P4K :


Ada beberapa hal penting yang dapat membantu menurunkan Angka Kematian Bayi dan Balita yang bisa kita lakukan antara lain :
·         Pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta kemitraan Lintas Program dan Lintas Sektor. Tindakannya yaitu dengan pemanfaatan buku KIA dan orientasi/pengenalan para kader.
·         Penguatan manajemen program, langkahnya antara lain Pengelolaan Program (perencanaan, Bimbingan Teknik (Bintek) dan Monitoring dan Evaluasi (monev)), Pengelolaan Data, Sosialisasi dan Advokasi, dan Kerjasama Lintas Program/Lintas Sektor.
·         Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan, yaitu dengan memberikan biaya operasional bidan/perawat  untuk kunjungan BBL, Bayi, Balita.
·         Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan antara lain dengan Pelatihan berbasis kompetensi bagi petugas kesehatan puskesmas & jaringannya : manajemen Asfiksia (kekurangan oksigen di otak pada bayi baru lahir), manajemen BBLR (Berat Bayi Lahir Kurang), MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) dan SDIDTK (Survey Deteksi Dini Tumbuh Kembang).

Hal-hal yang perlu kita ketahui tentang kemungkinan terjadinya kematian ibu dalam persalinan antara lain :

1.       Di rumah
·         Keputusan keluarga
Ø  Kurangnya pengetahuan
Ø  Rendahnya ketersediaan biaya
Ø  Kesibukan keluarga
Ø  Sosial budaya
·         Tidak adanya ketersediaan transportasi

2.       Diperjalanan
·         Kurangnya sarana transportasi
·         Tingginya tingkat kesulitan
·         Lama waktu tempuh

3.       Di puskesmas
·         Kurangnya kesiapan petugas
·         Ketersediaan bahan dan alat
·         Sikap petugas

4.       Di rumah sakit
·         Kesiapan petugas
·         Ketersediaan bahan dan alat
·         Sikap petugas
·         Biaya

Upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak diantaranya pemberdayaan masyarakat menggunakan buku Kesehatan Ibu Dan Anak (Buku KIA) serta meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu dan Anak.

Buku KIA adalah buku yang berisi informasi cara menjaga Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta catatan pelayanan KIA. Fungsinya antara lain :
Ø  Buku pedoman kesehatan ibu dan anak yang dimiliki keluarga
Ø  Alat pemantauan KIA dan deteksi dini gangguan kesehatan sejak ibu hamil, melahirkan, dan masa nifas hingga anak berusia 5 tahun
Ø  Alat komunikasi dan penyuluhan KIA
Ø  Satu Buku KIA untuk satu anak
Ø  Digunakan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan

Buku KIA mempunyai dasar hukum berdasar Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 284/Menkes/SK/III/2004, isinya meliputi :
          Sebagai sumber informasi serta satu-satunya alat pencatatan yang dimiliki oleh ibu hamil sampai balita
          Pengadaan dan pendistribusian Buku KIA oleh pemerintah dengan peran serta dari LSM, organisasi profesi, dan Swasta
          Penanggung jawab penggunaannya oleh petugas kesehatan

Buku KIA merupakan buku pedoman untuk keluarga, karena memuat informasi kesehatan ibu yang memuat catatan kesehatan ibu dan bayi. Dari catatan kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas sampai keluarga berencana. Catatan kesehatan bayi memuat perawatan bayi baru lahir sampai balita, perawatan sehari2 balita, perawatan anak sakit, cara memberi makan anak, cara merangsang perkembangan anak, cara membuat MP-ASI (Makanan Pengganti – Air Susu Ibu).


Sumber : Bid. Kesga Dinkes Balangan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar