Kamis, 20 Oktober 2011

SOSIALISASI DESA SIAGA AKTIF DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) DI KAB. BALANGAN

Keterangan foto ; dari kiri ke kanan : Kabid Kesga, Ketua TP PKK Kab. Balangan, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Balangan, Kabid Promkes

Kesehatan merupakan hak azasi yang dijelaskan dalam UUD 1945, Pasal 28 H ayat 1 dan  UU no. 36 thn 2009  dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa  agar  masyarakat dapat menikmati hidup sehat dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Desa/Kelurahan Siaga Aktif adalah bentuk pengembangan dari Desa Siaga yang sudah ada. Tercatat seluruh desa dan Kelurahan di Kabupaten Balangan (152 desa/kelurahan) sudah ditetapkan menjadi Desa Siaga. Namun sebagian besar masih belum dapat dikatakan Desa/Kelurahan Siaga Aktif.
Desa/Kelurahan Siaga Aktif adalah desa/kelurahan yang :
1.    Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Puskesmas Pembantu, Puskesmas, atau sarana kesehatan lainnya yang ada di wilayah tersebut,
2.    Penduduknya mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), seperti Posyandu, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Ambulan Desa dan lain-lain dan melaksanakan surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku, kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam mencegah dan mengatasi bencana dan kedaruratan kesehatan. Salah satu contoh UKBM adalah yang diselenggarakan dari, oleh,  dan untuk masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memperdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, sehingga pada akhirnya  angka Kematian Ibu dan Bayi dapat lebih ditekan.
            Keberhasilan pengelolaan Posyandu memerlukan dukungan yang mantap dari berbagai pihak baik dukungan moril, materil maupun finansial, disamping itu diperlukan adanya kerjasama dengan berbagai pihak terkait selain itu tidak kalah pentingnya ketekunan dan pengabdian  para pengelola posyandu terutama ketua Tim Penggerak PKK desa, Para Kader Posyandu dan Kader Desa Siaga yang semuanya mempunyai peranan strategis dalam menunjang keberhasilan mewujudkan Desa Siaga Aktif di Kabupaten Balangan, karena peran seorang Kader merupakan orang yang mempunyai jiwa pelapor, pembaharu dan penggerak masyarakat serta bersedia bekerja secara sukarela.
Untuk mempermudah strategi intervensi, sasaran pengembangan Desa Siaga dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.      Semua individu dan keluarga di desa, yang diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
2.      Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku individu dan keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan perilaku tersebut, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, kader desa, serta petugas kesehatan.
3.      Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, dana, tenaga, sarana, dan lain-lain, seperti para pejabat, Camat, Kepala Desa, swasta, donator, dan pemangku kepentingan lainnya.
            Oleh karena penting nya kesadaran gerakan masyarakat dalam hal peningkatan Desa Siaga menjadi Desa Siaga aktif, maka diadakanlah acara Sosialisasi Desa Siaga Aktif dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kab. Balangan yang di pelapori oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan. Acara ini diselenggarakan bertempat di aula Dinas Kesehatan pada tanggal 6 Oktober 2011. Adapun peserta dari sosialisasi ini adalah para Ibu – Ibu Ketua TP PKK di desa ataupun kelurahan seluruh Kab. Balangan. Karena para peserta adalah orang-orang yang mempuyai peranan penting bagi pengembangan desa / kelurahan siaga menjadi Siaga Aktif.
Foto bersama seluruh peserta dengan Ketua TP PKK, Kepala Dinas Kesehatan dan Narasumber
            Ibu Hj. Mardiana Sefek selaku ketua Tim Penggerak PKK Kab. Balangan diberi kehormatan untuk membuka acara ini sekaligus memberikan sambutan singkat mengenai acara ini, didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Balangan. Narasumber berasal dari Dinas Kesehatan yang memberikan materi berupa “Pentingnya Desa Siaga Aktif”, “Pengetahuan Umum tentang Kehamilan dan Kelahiran” serta “Membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi”. Acara ini disambut antusias oleh para peserta karena dirasa sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan peserta dalam peningkatan Desa Siaga menjadi Desa Siaga Aktif serta mengurangi resiko terjadi nya kematian ibu maupun bayi dalam proses kehamilan sampai kelahiran./rif
Sumber: Bid. Promkes Dinas Kesehatan Kab. Balangan

Rabu, 17 Agustus 2011

PROGRAM JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) KABUPATEN BALANGAN




Program Jaminan Persalian (Jampersal) adalah jaminan pembiayaan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. Jampersal diperuntukkan bagi seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan persalinan.

Sasaran yang dijamin Jampersal antara lain:
1.       Ibu hamil
2.       Ibu bersalin
3.       Ibu nifas (sampai 42 hari setelah melahirkan)
4.       Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)

Adapun jaminan pembiayaannya meliputi :
a.       Pemeriksaan kesehatan
b.      Pertolongan persalinan
c.       Pelayanan nifas
d.      Pelayanan KB pasca persalinan
e.      Pelayanan bayi baru lahir

Peserta program Jampersal adalah seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan persalinan (tidak tertanggung di dalam kepesertaan ASKES, Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek dan asuransi lainnya).

Pelayan yang didapat oleh peserta Jampersal meliputi:
·   Pemeriksaan kehamilan (ANC) sekurang-kurangnya 4 kali (1kali di trimester I, 1 kali di trimester II, dan 2 kali di trimester III)
·         Persalinan normal
·         Pelayanan nifas normal
·         Pelayanan bayi baru lahir normal
·         Pemeriksaan kehamilan resiko tinggi
·         Pelayanan pasca keguguran
·         Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar
·         Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar
·         Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi
·         Penanganan rujukan pasca keguguran
·         Penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET)
·         Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensif
·         Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komprehensif
·         Pelayanan KB pasca persalinan

Pelayanan Jampersal tidak mengenal batas wilayah, artinga peserta berhak mendapatkan pelayanan dimanapun berada dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) / Identitas diri lainnya.

Tata Prosedur Pelayanan Jampersal

A.      Pelayanan Persalinan Tingkat Pertama
·    Pelayanan persalinan tingkat pertama diberikan di Puskesmas dan Puskesmas PONED serta jaringannya termasuk Poskesdes dan Polindes. Bidan prektek swata yang melakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Tim Pengelola  Jampersal Kabupaten Balangan.
·  Pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan di Puskesmas dan jaringannya meliputi pelayanan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan normal, pelayanan nifas, KB pasca persalinan, pelayanan bayi baru lahir, penanganan komplikasi pada kehamilan, pelayanan nifas dan bayi baru lahir.
·  Bila menurut indikasi medis peserta memerlukan layanan rujukan maka Puskesmas wajib merujuk peserta ke fasilitas kesehatan rujukan.

B.      Pelayanan Persalinan Tingkat Lanjutan
·     Pelayanan persalinan tingkat lanjutan adalah pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan spesialistik, terdiri dari pelayanan kebidanan dan neonatus kepada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi dengan resiko tinggi dan komplikasi di rumah sakir pemerintah maupun swasta yang melakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) yang tidak dapat ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan dilaksanakan berdasar rujukan, kecuali pada kondisi kedaruratan.
·    Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan dengan resiko tinggi dan penyulit yang tidak mampu dilakukan dipelayanan tingkat pertama.
·         Pelayanan persalinan di fasilitas perawatan kelas III di Rumah Sakit Pemerintah dan swasta yang telah melakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) dalam program Jamkesmas.

Sumber : Bid. Promkes. Dinas Kesehatan Kab. Balangan

SIMPUS WEB MULAI MENJAJAKI BALANGAN





Sebenarnya SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) sudah mulai dikenalkan di Kab. Balangan dari tahun 2009. Adapun SIMPUS yang digunakan adalah SIMPUS yang dikembangkan oleh Bapak Raharjo, ST dkk dari Klaten Jawa Tengah (oleh suatu komunitas lebih dikenal dengan sebutan SIMPUS Jojok, red). Penggunaan SIMPUS telah dilaksanakan oleh seluruh puskesmas se kab. Balangan sejak tahun 2010. Karena penggunaan SIMPUS ini memang terbukti memudahkan pengelolaan data dan laporan kunjungan pasien di puskesmas.

Dalam perkembangannya dari SIMPUS lama atau masih single-user sekarang  sudah menjadi multi-user dengan menggunakan fasilitas internet browser atau lebih keren nya dikenal dengan SIMPUS WEB. Dengan menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) SIMPUS Web bisa digunakan oleh banyak pengguna dalam waktu bersamaan. Tentunya lebih memudahkan lagi oleh pengguna SIMPUS, karena selain semua ikut berpartisipasi dalam enty data sehingga lebih meringkas waktu pelayanan pasien, juga pengurangan penggunaan kertas.

Pelatihan dibuka pada hari Senin tanggal 25 Juli 2011, yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Bapak Humam Arifin, SKM., M.Kes. Pelatihan ini di ikuti oleh seluruh Puskesmas Kab. Balangan dengan mengirimkan 2(dua) orang perwakilannya sebagai SIMPUS User.  Namun karena SIMPUS WEB baru digunakan oleh 4 (empat) Puskesmas yaitu Puskesmas Paringin Kota, Lampihong, Juai dan Halong (karena anggaran blm mencukupi,red) maka ke empat Puskesmas tersebut mengirimkan perwakilan 4 orang.

Pada acara pembukaan ini juga dilakukan pengenalan SIMPUS Web kepada SIMPUS User di Kab. Balangan oleh pengembang SIMPUS yaitu Bapak Rahajo,ST.  karena SIMPUS Web ini terbilang masih baru bagi mereka. Pada hari berikutnya yaitu Selasa tanggal 26 Juli 2011, mulai dilakukan peng-instalan aplikasi SIMPUS Web di Puskesmas Paringin sekaligus praktek penggunaannya yang di ikuti seluruh peserta. Untuk Puskesmas yang belum menggunakan SIMPUS Web dilakukan upgrade SIMPUS single user nya. Peserta terlihat sangat antusias dengan pelatihan ini, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta terkait praktek yang sedang berlangsung.

Dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 27 Juli 2011 Tim SIMPUS Jojok berangkat ke Puskesmas Juai dan Halong untuk melakukan instalasi sekaligus praktek. Hari Kamis berangkat ke Puskesmas Lampihong untuk melakukan hal yang sama, dan hari Jum’at nya kembali ke Puskesmas Paringin untuk pengulangan praktek.

Hambatan yang terjadi pada praktek mungkin cuma sebagian dari pengguna masih ada yang belum lancar menggunakan komputer. Namun dengan seringnya latihan dan penggunaan secara kontinu diharapkan hambatan ini dapat diminimalisir, sehingga tujuan awal dari penggunaan SIMPUS ini dapat tercapai dengan baik. Tentunya dengan komitmen bersama dan kesadaran serta keinginan untuk maju dijunjung dengan baik, maka segala kendala dapat dijadikan sebuah tantangan dan bisa diselesaikan bersama-sama.


Sumber : Bidang Promkes. Dinas Kesehatan Kab. Balangan 2011